Game Hatred Kebalikan Game Kekinian yang Bener-Bener Edgy - Media Gamers
Game Hatred Kebalikan Game Kekinian yang Bener-Bener Edgy

Game Hatred Kebalikan Game Kekinian yang Bener-Bener Edgy

hatred

Kalau kamu bosan jadi pahlawan di game, terus pengen cobain jadi karakter yang bener-bener gelap, tanpa harapan, dan benci segalanya... ya ini dia, Hatred. Game ini bukan kayak GTA, bukan juga kayak game horor psikologis. Ini lebih ke game yang bikin kamu ngerasa kayak "yaudah, dunia ini sampah, gua hancurin aja sekalian".

Dibuat oleh studio Destructive Creations, Hatred adalah game yang dirilis tahun 2015 dan langsung bikin kehebohan di mana-mana. Gak heran, soalnya game ini literally ngajak kamu buat jadi orang yang pengen ngebantai sebanyak mungkin orang secara brutal. Gak ada plot pahlawan. Gak ada penyelamatan. Gak ada moral. Yang ada cuma... kebencian.


Ceritanya Ada? Ada, Tapi Gak Ribet

Lo mainin karakter misterius yang dikenal sebagai "The Antagonist". Dia ini orang yang udah muak banget sama umat manusia. Dari awal cutscene aja, monolog dia isinya cuma omongan sinis, gelap, dan penuh kebencian.

Dia bilang hidup ini gak ada artinya. Manusia semuanya menjijikkan. Dan cara dia "keluar" dari semua itu? Dengan membunuh sebanyak mungkin orang. Yes, literally itu misinya. Dia keluar rumah, bawa senjata, terus mulai ngegas.

Ceritanya simpel banget. Gak ada twist. Gak ada perjalanan moral. Game ini dibuat biar kamu fokus ke "penghancuran" aja.


Gaya Main: Top-down Shooter Penuh Darah

gameplay hatred

Secara gameplay, Hatred itu isometric shooter. Jadi kamu lihat karakter dari atas, kayak game arcade jadul. Kamu gerakin karakter, tembak, lempar granat, bakar rumah, dan ngeledakin mobil.

Tujuan kamu di tiap level itu beda-beda, tapi semuanya intinya: hancurin. Misalnya, bunuh 50 warga sipil, terus lewatin polisi yang datang, masuk ke subway, bantai semua yang di sana, dst.

Senjatanya macam-macam, dari pistol biasa sampai shotgun, AK-47, granat, molotov, bahkan bisa nyetir mobil buat nabrak orang. Semua efeknya penuh darah dan brutal. Animasinya dibuat detail biar kelihatan sadis. Bisa dibilang ini bukan game buat semua orang.


Kenapa Game Ini Kontroversial?

Yaaa jelas aja. Karena gak ada konteks "alasan baik" di balik semua kekerasan. Biasanya di game kekerasan tinggi, masih ada alasan logis. Misalnya di GTA, kamu jadi kriminal, tapi masih ada cerita. Di DOOM, kamu bantai monster dari neraka. Di Hotline Miami, kamu ngelawan mafia.

Tapi di Hatred, kamu bunuh warga sipil biasa. Polisi yang datang pun bukan musuh jahat. Mereka cuma law enforcement yang melakukan tugas. Gak ada narasi bahwa dunia ini jahat, atau kamu korban sistem. Kamu cuma... orang yang benci semuanya.

Makanya, banyak banget organisasi, media, dan reviewer yang nyerang game ini. Bahkan sempat dilarang masuk ke platform distribusi digital karena dianggap terlalu ekstrem. Tapi semua itu justru bikin Hatred makin dikenal.


Kekurangan Game Hatred

Oke, walaupun konsepnya berani, tapi jujur aja gameplay-nya cepat membosankan. Kenapa?

  1. Monoton – Semua misi pada dasarnya sama: hancurin, bunuh, kabur. Ulang terus.

  2. AI musuh bodoh – Musuh sering bertindak aneh. Kadang lari ke arah tembakan, kadang diem aja.

  3. Visual terlalu gelap – Efek noir-nya bikin mata capek. Kadang susah lihat mana musuh, mana objek.

  4. Kontrol kendaraan payah – Ada momen kamu bisa nyetir, tapi gak enak sama sekali.

  5. Minim eksplorasi atau reward – Gak ada hal menarik buat dikumpulin. Gak ada dialog. Gak ada side quest keren.

Game ini lebih cocok dibilang sebagai "shock value" daripada game dengan depth gameplay.


Tapi Tetep Ada yang Suka

Meskipun review-nya banyak yang kasih nilai rendah, tetap aja ada fans yang suka game ini. Mereka bilang:

  • “Akhirnya ada game yang gak pura-pura. Lo bener-bener dikasih kebebasan jadi karakter yang rusak total.”

  • “Gameplay-nya satisfying kalau lagi stress. Bikin frustrasi jadi lepas.”

  • “Kadang lo cuma pengen chaos. Dan game ini nyediain itu tanpa alasan moral.”

Dan buat beberapa gamer, justru kejujuran gamenya yang bikin beda. Gak semua game harus punya pesan moral, katanya.


Hatred Bukan Buat Semua Orang

Hatred adalah salah satu game paling kontroversial dalam sejarah. Bukan karena kualitas teknisnya, tapi karena niatnya. Game ini benar-benar dibuat untuk memprovokasi. Gak peduli apa kata orang. Dan mereka berhasil. Hatred dikenal bukan karena gameplay-nya luar biasa, tapi karena keberaniannya jadi “game paling gelap” tanpa sensor.

Kalau kamu gamer yang nyari cerita, karakter kuat, atau eksplorasi mendalam, mungkin kamu bakal kecewa. Tapi kalau kamu cuma pengen ngerasain jadi karakter brutal tanpa batas, ya Hatred bisa jadi pelarian ekstrem.

Share with your friends

Tolong untuk tidak meninggalkan link sampah didalam komentar, berkomentarlah dengan bijak dan relevan dengan isi artikel diatas.

Double Fortune Bursa777